METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF – Apakah kalian tau apa itu metode penelitian? Dalam pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai apa itu metode penelitian, Jenisnya, dan contohnya.
Untuk kalian yang berada di bidang sains, pasti tidak asing lagi dengan penelitian. Jadi setidaknya kalian harus memahami prosedur dan teknis untuk melaksanakan sebuah penelitian. Berikut ini penjelasannya lebih detail.
Pengertian Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang akan dipakai pada saat penelitian. Metode penelitian ini sering dikacaukan dengan prosedur penelitian atau teknis penelitian. Hal tersebut disebabkan ketiga hal ini saling berketerkaitan antara yang satu dengan yang lainnya.
Metode penelitian membahas tentang cara pelaksanaan penelitian, sedangkan prosedur penelitian membahas tentang alat-alat yang dipakai untuk megukur atau mengumpulkan data penelitian. Nah dengan demikian sebuah penelitian mencakupi prosedur penelitian dan teknik penelitian.
Jadi kesimpulannya, metode penlitian adalah suatu teknik untuk memecahkan masalah ataupun untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dengan memakai metode penelitian.
Baca Juga: Contoh Kata Penutup Makalah yang Baik dan Benar
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah sebuah rumusan kalimat yan menggambarkan adanya hasil atau suatu yang didapat sesudah melaksanakan penelitian. Tujuan penelitian memisahkan secara tegas dan jelas tentang tujuan pada waktu melakukan penelitian.
Beberapa sifat yang perlu dipenuhi sehingga tujuan penelitian bisa dikatakan baik yaitu spesifik, bisa diukur, terbatas dan bisa diperiksa dengan melihat hasil akhir dari suatu penelitian.
Tujuan penelitian secara umum adalah sebagai berikut :
- Penelitian bertujuan untuk menemukan sebuah cabang ilmu pengetahuan yang baru pada bidang-bidang tertentu.
- Penelitian bertujuan untuk mengembangkan cabang-cabang ilmu yang sebelumnya telah ada.
- Penelitian bertujuan untuk menguji kebenaran dari ilmu pengetahuan yang sudah ada.
Macam-macam Penelitian
Ada beberapa jenis penelitian yang harus kalian ketahui. Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis jenis dari penelitian.
Penelitian Berdasarkan Pada Tujuannya
1. Penelitian Eksploratoris
Penelitian eksploratoris dilakukan apabila sebuah penelitian tidak relevan dengan masalah yang akan diteliti. Topik yang diteliti masih terbilang baru dan hasil penelitian yang mengulas pembahasan tersebut masih langka dan sebelumnya jarang dbahas.
2. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif ini bermaksud untuk memberikan sebuah uraian mengenai suatu permasalahan sosial yang nantinya akan diteliti. Penelitian ini biasanya menggambarkan suatu permasalahan sesuai dengan indikator-indikator yang dijadikan dasar dari ada atau tidak adanya suatu gejala atau permasalahan yang diteliti tersebut.
3. Penelitian Eksplanatoris
Penelitian eksplanatopris yait penelitian yang menjawab apakah suatu permasalahan sosial memiliki hubungan dengan permasalahan sosial lainnya atau apakah suatu variable memiliki hubungan dengan variable yang lainnya. Maksud dari penelitian ini yaitu untuk men hipotesis yang diketengahkan oleh para peneliti.
Penelitian yang Dibedakan Atas Dasar Kegunaannya
1. Penelitian Murni
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan sebuah konsep, teori, menguji dan mengkaji hipotesis, atau menguji suatu kebenaran teori.
2. Penelitian Terapan
Kegiatan penelitian ini ditujukan untuk memecahkan atau mencari solusi dari suatu permasalahan di dalam masyarakat tertentu. Kegunaan penelitian ini bersifat praktis, yaitu untuk mengatasi sebuah persoalan yang harus segera dicarikan solusinya.
3. Penelitian Aksi
Kegiatan penelitian aksi ini bertujuan untuk mengatasi masalah dengan cara memberikan tindakan-tindakan yang nyata agar terciptanya sebuah solusi yang jelas untuk permalasahan yang sedang dihadapi.
4. Penelitian Kebijakan
Penelitian kebijakan ditujukan berdasarkan data yang ada dan bisa dirumuskan oleh suatu kebijakan tertentu. Kebijakan ini bisa bebentuk peraturan, undang-undang, surat keputusan, dan hal lain yang memiliki kekuatan yang berkaitan dengan hukum tersebut.
5. Penelitian Evaluasi
Penelitian ini dimaksudkan untuk menilai sebuah program, kegiatan, atau bahkan kebijakan yang ditujukan untuk mengintervensi masyarakatnya.
Baca Juga: Contoh Proposal Usaha dan Kegiatan
Perbedaan Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif
Metode penelitian kualitatif adalah suatu metode yang menekankan pada aspek pemahaman lebih mendalam terhadap suatu masalah dari pada melihat sebuah permasalahan. Penelitian kualitatif merupakan sebuah penelitian riset yang sifatnya deskripsi, cenderung menggunakan analisis dan lebih menampakkan proses maknanya.
Tujuan dari metode ini yaitu untuk memahami secara luas dan mendalam terhadap suatu masalah secara detail pada suatu permasalahan yang sedang dikaji.
Penelitian Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang lebih sistematis, spesifik, terstruktur dan juga terencana dengan baik dari awal hingga mendapatkan sebuah kesimpulan.
Penelitian kuantitatif lebih menekankan pada penggunaan angka-angka yang membuatnya menjadi lebih mendetail dan lebih jelas. Selain itu penggunaan tabel, grafik, dan juga diagram sangat memudahkan untuk dibaca.
Di dalam metode kuantitatif ini ada beberapa metode yang mendukung, yakni metode deskriptif, survei, perbandingan, penelitian tindakan, ekspos, dan korelasi.
Proses Penelitian KuantitatifSubstansi proses penelitian kuantitatif menurut Bungin terdiri dari aktivitas yang berurutan, yakni sebagai berikut.
- Mengeksplorasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti.
- Mendesain model penelitian dan parameter penelitian yang akan dilakukan
- Mendesain instrumen pengumpulan data penelitian.
- Melakukan pengumpulan data penelitian yang terkait.
- Mengolah dan menganalisis data dari hasil penelitian.
- Mendesain laporan hasil penelitian.
Ciri-ciri Penelitian Kualitatif
Adapun ciri pokok yang terdapat dalam sistem penelitian kualitatif ada lima ciri, antara lain :
Mengaplikasikan lingkungan alamiah untuk sumber data
Sumber data yang diterapkan dalam penelitian kualitatif berupa lingkungan alamiah. Kajian utama dalam penelitian kualitatif adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam keadaan dan keadaan sosial.
Penelitian dilakukan saat berinteraksi segera dalam daerah kejadian. Peneliti mengerjakan pengamatan, mencatat, mencari tahu, menggali sumber yang berkaitan dengan peristiwa yang sedang terjadi pada saat itu.
Hasil yang didapat segera dibentuk saat itu juga. Apa yang sudah dipandang pada umumnya tidak lepas dari konteks lingkungan dimana kejadian itu berlangsung.
Memiliki sifat deskriptif analitik
Data yang didapat dari hasil pengamatan, wawancara, dokumentasi, analisis, catatan lapangan, dibentuk peneliti di lokasi penelitian, tidak dalam format angka-angka. Peneliti mengerjakan analisis data dengan memperbanyak kabar, mencari hubungan ke pelbagai sumber, membandingi, dan menemukan hasil atas dasar data sebenarnya (tidak dalam format angka).
Hasil analisis data tersebut berupa pemaparan yang berkenaan dengan keadaan yang sedang diteliti dan disampaikan dalam format uraian narasi. Pemaparan data tersebut umumnya adalah menjawab dari pertanyaan dalam inti sari keadaan sulit yang sudah ditentukan.
Baca Juga: Contoh Proposal Kegiatan yang Baik
Tekanan pada progres bukan hasil
Data dan kabar yang diperlukan dalam penelitian kualitatif bersangkut paut dengan pertanyaan untuk mengungkapkan progres dan bukan dari hasil dari suatu aktivitas. Pertanyaan menuntut gambaran keadaan yang sebenarnya perihal aktivitas, prosedur, tahap-tahap, alasan-alasan dan interaksi yang terjadi dimana serta pada saat dimana progres itu sedang berlangsung.
Bersifat induktif
Penelitian kualitatif dimulai mulai dari lapangan adalah fakta empiris, Peneliti terjun segera ke TKP/lapangan, mempelajari suatu progres penemuan yang sedang terjadi secara alami dengan mencatat, menganalisis, melaporkan dan menarik inti sari dari progres berlangsungnya penelitian tersebut.
Hasil penemuan penelitian dari lapangan dalam format konsep, prinsip, teori dioptimalkan lagi, bukan dari teori yang sudah ada. Penelitian kualitatif menerapkan progres induktif maksudnya dari data yang terpisah-pisah tapi saling berkaitan erat satu sama lain.
Mengutamakan makna
Makna yang disuarakan berkisar pada persepsi orang Dengan suatu peristiwa yang akan diteliti tersebut. Contoh: penelitian yang dilakukan perihal peran kepala sekolah di dalam pembinaan guru. Peneliti memusatkan perhatiannya pada pendapat kepala sekolah perihal guru yang dibinanya.
mencari kabar serta pandangan kepala sekolah perihal keberhasilan dan kegagalannya membina guru, apa saja yang dialami di dalam membina guru, mengapa gurun dapat gagal dibina, dan mengapa hal itu dapat terjadi?.
Selain mencari kabar terhadap kepala sekolah, peneliti juga sepatutnya mencari kabar dari guru sebagai bahan perbandingan supaya dapat didapat pandangan mengenai kwalitas pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah. Kecermatan kabar dari partisipan diungkap oleh peneliti supaya dapat menginterpretasikan hasil penelitian secara ideal dan benar.
Menurut ciri-ciri diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif dimulai dari lapangan yang berdasarkan pada lingkungan alami, bukan pada teori. Data serta kabar yang didapat dari lapangan ditarik makna dan konsepnya, melewati pemaparan secara deskriptif analitik, dan tanpa menerapkan angka, sebab lebih mementingkan prosesnya.
Di dalam dunia pendidikan, penelitian kualitatif bertujuan untuk menandakan suatu progres aktivitas, pendidikan yang berdasakan pada apa yang terjadi di lapangan sebagai bahan kajian untuk menemukan kelebihan, kelemahan dan kekurangannya sehingga dapat ditentukan upaya dalam pembetulannya.
.menganalisis suatu fakta, gejala serta peristiwa pendidikan yang terjadi di lapangan; menyusun hipotesis yang berkenaan dengan prinsip dan konsep pendidikan berdasarkan pada data dan kabar yang terjadi di lapangan.
Sistem Penelitian Kualitatif
Adapun sistem penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :
Penelitian Fenomenologi
Penelitian fenomenologi yang bersifat induktif. pendekatan yang diterapkan adalah deskriptif, dioptimalkan dari filsafat fenomenologi. Konsentrasi filsafat fenomenologi maksudnya pemahaman perihal reaksi atas absensi atau kebaradaan manusia, tidak sekadar pemahaman atas bagian-bagian yang spesifik atau perilaku khusus.
Tujuan penelitian fenomenologikal ini adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman apa yang dialami oleh seseorang dalam kehidupannya, termasuk interaksinya dengan orang lain.
Contoh penelitian fenomenologi atau study mengenai daur hidup masyarakat tradisional dipandang dari perspektif kebiasaan hidup sehat.
Penelitian Teori Grounded
penelitian grounded adalah tekhnik penelitian induktif. Tekhnik ini pertama kali dicetuskan oleh Strauss dan sayles pada tahun 1967.Pendekatan penelitian grounded ini bermaslahat dalam menemukan keadaan sulit-keadaan sulit yang muncul dalam keadaan kebidanan serta aplikasi progres-progres pribadi untuk menanganinya.
Metodologi teori ini menekankan pada observasi dan mengembangkan basis praktik hubungan \”intuitif\” antara variabel.Pelaksanaan penelitian grounded ini melibatkan formulasi,pengujian,dan pengembangan ulang proposisi selama penyusunan teori.
Penelitian Etnograf
Penelitian jenis ini berusaha untuk memaparkan kisah kehidupan keseharian orang-orang yang dalam kerangka menjelaskan fenomena kebiasaan tersebut, mereka menjadi bagian integral lainnya.
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan secara sistematis dan deskriptif. Analitik data dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan teori prilaku kultural.
Dalam penelitian etnografi, peneliti secara aktual hidup atau menjadi bagian dari setting kebiasaan dalam tatanan untuk mengumpulkan data secara sistematis dan holistik. Melalui penelitian inilah perbedaan-perbedaan kebiasaan tersebut dapat dibuktikan, dibandingkan untuk menambah pemahaman mengenai imbas kebiasaan pada perilaku atau kesehatan manusia.
Penelitian Historis
Penelitian historis adalah penelitian yang dialamatkan untuk merekonstruksi keadaan masa lalu secara objektif, sistematis dan akurat. Melalui penelitian inilah, bukti-bukti dikumpulkan , diukur, dianalisis serta disintesiskan.
Kemudian, berdasarkan bukti-bukti tersebut dirumuskan inti sari. Ada kalanya penelitian historis diterapkan untuk menguji hipotesis tertentu.Contohnya,hipotesis mengenai dugaan adanya persamaan antara sejarah perkembangan dunia pendidikan dari satu negara yang mengalami hegemoni oleh penjajah yang sama.
Penelitian historis umumnya mendapat data melewati catatan catatan artifak, atau laporan-laporan verbal. Ada sebagian ciri yang dominan dalam penelitian historis antara lain:
Sekali-sekali lebih bertumpu terhadap data hasil observasi orang lain ketimbang hasil observasinya milik sendiri
Data penelitian didapat melewati observasi yang akurat, dimana data yang ada sepatutnya objektif,otentik, serta didapat dari sumber yang ideal pula
Data yang didapat bersifat sistematis berdasarkan, urutan peristiwa dan bersifat komplit dan tuntas.
Penelitian Kasus
Penelitian khusus atau penelitian di lapangan dialamatkan untuk mempelajari secara intensif mengenai latar belakang keadaan, posisi saat ini dan interaksi linkungan unit sosial tertentu yang bersifat apa adanya (given).
Subjek penelitian dapat berupa individu,klasifikasi, lembaga atau masyarakat.Penelitian kasus merupkan penelitian yang mendalam perihal unit sosial tertentu, yang hasil penelitian tersebut memberi gambaran luas dan mendalam mengenai unit sosial tertentu.
Subjek yang diteliti sendiri relatif terbatas, tapi variabel-variabel serta konsentrasi yang diteliti amat luas sekali dimensinya. Contoh, studi lapangan yang tuntas serta mendalam mengenai aktivitas yang paling banyak dilakukan oleh energi pekerja sosial selama mengerjakan tugasnya di camp pengungsi.
Inquiry Filosofi
Inquiry filisofis melibatkan pemakaian mekanisme analisis intelektual guna memperjelas makna,membikin poin-poin menjadi riil,mengindentifikasi tata krama, serta studi perihal hakikat pengetahuan.
Peneliti filosofis menentukan gagasan atau kabar-kabar dari semua perspektif dengan eksplorasi ekstensif atas literatur,menguji/menganalisis secara mendalam makna konseptual,merumuskan pertanyaan,mengajukan jawaban, serta memberi saran implikasi atas jawaban-jawaban tersebut.
Peneliti didampingi dengan pertanyaan- pertanyaan itu.Terdapat tiga inquiry filosofis,antara lain adalah:
Foundational Inquiry
Philosophical Analyses
Ethical Analyses
Study fondasional melibatkan analisis mengenai struktur ilmu dan progres berpikir perihal pengevaluasian dalam fenomena tertentu yang dianut bersama oleh \”anggota\” disiplin ilmiah.
Tujuan analisis filosofis adalah menguji makna serta mengembangkan teori yang didapat melewati analisis konsep atau analisis linguistik.inquiry. etikal melibatkan analisis intelektual atas keadaan sulit etik berkaitan dengan andil, hak,tugas,benar dan salah, kesadaran dan tanggungjawab.
Teori kritik sosial
Teori kritik sosial adalah filosofi lain dari sebuah metodologi kualitatif yang unik.Ditemani dengan filsafat dari teori kritik sosial,peneliti menerima pemahaman mengenai sistem seseorang berkomunikasi serta bagaimana ia mengembangkan makna-makna simbolis dalam masyarakat.
Banyak pemahaman yang muncul dalam sebuah dunia, yang fakta kemasyarakatan pasti di terima apa adanya,tidak dibicarakan khususnya dulu atau diposisikan secara dogmatik.
Tatanan politik yang mapan itu dipersepsi tertutup bagi perubahan dan tidak sepatutnya dipertanyakan.Tatanan politik semacam ini umumnya muncul pada masyarakat dibawah pemerintahan yang otoriter.
Baca Juga: Contoh Paper Makalah Besrta Susunan Formatnya
Jenis-jenis Cara Penelitian Kualitatif
Berikut adalah penjelasan dari jenis-jenis penelitian kualitatif tersebut :
Macam Cara Etnografi
Menurut para ahli, Miles & Hubberman seperti yang dikutip oleh Lodico, Spaulding & Voegtle dalam bukunya Methods in Educational Research From Theory to Practice, diceritakan kalau etnografi berasal dari bahasa Yunani ethos dan graphos.
Walaupun artinya artikel mengenai suatu klasifikasi kebiasaan. Menurut Menurut Le Clompte dan Schensul etnografi adalah sistem penelitian yang berkhasiat dalam menemukan pengetahuan yang terdapat/terkandung dalam suatu kebiasaan atau komunitas tertentu.
Macam Cara Fenomenologi
Istilah fenomenologis ini berasal dari bahasa Yunani, adalah phainomenon (penampakkan diri) dan logos (logika). Ilmu perihal penampakan adalah ilmu perihal apa yang menonjolkan diri pada pengalaman subjek.
Donny Gahrial Adian di dalam buku Pengantar Fenomenologi menyebutkan bahwa fenomenologis adalah sebuah studi perihal fenomena-fenomena atau apa saja itu yang menonjol. Dengan kata lain fenomenologi adalah menerima penjelasan perihal realitas yang menonjol.
Macam Cara Studi Kasus
Menurut Bogdan dan Bikien (1982) studi kasus adalah pengujian secara mendetail terhadap satu latar atau satu subjek atau satu daerah penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu.
Surachrnad (1982) sudah mengatur pendekatan studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan memusatkan perhatian terhadap suatu kasus secara intensif serta mendetail.
Macam Cara Teori Dasar
Jujun S. Suriasumantri (1985) mengungkapkan bahwa penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.
Macam Cara Studi Kritis
Cara Studi kritis adalah sistem yang diterapkan untuk penelitian yang berkembang dari teori kritis, feminis, ras serta pasca modern yang bertolak dari asumsi kalau pengetahuan itu bersifat subjektif.
Peneliti yang kritis memperhatikan bahwa masyarakat terwujud oleh orientasi kelas, status, ras, suku bangsa, jenis kelamin dan lain sebagainya. Peneliti feminis umumnya memusatkan perhatiannya terhadap keadaan sulit gender, ras, walaupun peneliti pasca modern memusatkan perhatian pada lembaga sosial dan kemasyarakatan.
Cara Analitik Konsep
Menurut Peter Salim di dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1990:61) analisis adalah penyelidikan terhadap suatu keadaan sulit/peristiwa (perbuatan, karangan dan sebagainya) guna menerima fakta yang ideal (asal-masukan, sebab, penyebab, sebenarnya, dan lain sebagainya)\”.
Menurut pengertian konsep berdasarkan Woodruf adalah suatu inspirasi atau gagasan yang relatif sempurna serta bermakna, suatu pengertian perihal suatu obyek, produk subjektif yang berawal dari sistem seseorang membikin pengertian terhadap obyek-obyek atau benda-benda melewati pengalamannya (setelah mengerjakan persepsi pada obyek/benda).
Dari dua definisi diatas kita dapat menyimpulkan bahwa definisi sistem analisis konsep adalah penelitian yang memusatkan pada suatu konsep yang sudah ada sebelumnya, supaya dapat difahami, dibuktikan, dibuktikan serta implementasinya di lapangan.
Cara Analitik Sejarah
Cara analisis sejarah/penelitian historis berdasarkan Jack. R. Fraenkel & Norman E. Wallen, 1990 : 411 di dalam Yatim Riyanto, 1996: 22 dalam Nurul Zuriah, 2005: 51 adalah penelitian yang secara eksklusif memusatkan terhadap masa lalu.
Penelitian ini mencoba untuk merenkonstruksi apa yang terjadi pada masa yang lampau selengkap dan seakurat mungkin, dan pada umumnya menjelaskan mengapa hal itu dapat terjadi. Dalam mencari data dilakukan secara sistematis supaya cakap menandakan, menjelaskan, serta memahami aktivitas/peristiwa yang terjadi sebagian waktu lalu.
Contoh Judul Penelitian Kualitatif:
- Ujian Nasional
- Eksploitasi Jalur Kualitas
- Makna Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Pendidikan Cara
- Manajemen Keuangan Sekolah
- Cara Tepat Walaupun Tepat Dalam Mendidik Karakter
- Profesionalisme Guru SD
- Profil Guru Walaupun Tepat Strategi Siswa SD
- Berita Guru Dalam Motivasi Karakter Siswa
- Berita Harian Tribun Timur Untuk Menjadi Surat Kesulitan Terpercaya Di Kota Makassar
- Teknik-Teknik Melalui Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
- Pekerjaan Guru Dalam Macam Mendidik Belajar Siswa SD
- Pekerjaan Meningkatkan Profesionalisme Guru
- Pekerjaan Peningkatan Belajar Matematika Melalui Tugas Menyampaikan Rumah
- Ketertarikan Keterampilan Aktivitas Guru
- Cara Tepat Walaupun Tepat Untuk Contoh Materi Pecahan
- Pelajaran Pelaksanaan Kepramukaan Siswa SD
- Nasehat Tepat Walaupun Tepat Dalam Tepat
- Nasehat Pemberian Tugas Tepat Matematika
- Kecil Terhadap Konseling Di SD
- Kecil Manajemen Berbasis Sekolah Di SD
- Kecil Nasehat Tepat Inquiry Pada Bahasan Trigonometri
- Pentingnya Keterampilan Membaca Bagi Siswa SD
- Pentingnya Adat Adat Karyawan Guna Meningkatkan Produktivitas
- Peran Guru Kelas Sebagai Fasilitator
- Peran Orang Tua Kecakapan Jalur Berprestasi
- Peran Orang Tua Kecakapan Jalur Dalam Bidang Akademik
- Evaluasi Kebijakan Cara Inklusif
- Kerja Manajemen Tepat PAI
- Analitik Belajar Pada Siswa Berprestasi Di SD
- Analitik Membaca Siswa Sekolah Dasar
- Keefektifan Pekerjaan Meningkatkan Analitik Mengarang Melalui Analitik Menulis Buku Harian
- Mendidik Pemahaman Konsep Gaya Mengaplikasikan IPA
- Kualitas Dan Profesionalisme Guru SD
- Kompetensi Global Guru Sekolah Dasar
- Kompetensi Guru Dalam Perencanaan Tepat
- Analitik Cara Walaupun Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Produk
- Analitik Terhadap-Terhadap Patriotisme
- Analitik Peran Kepala Sekolah Dalam Penerapan Manajemen Terhadap Cara
- Cara Belajar Siswa Berprestasi
- Cara Belajar Siswa SD Dalam Menghadapi
- Persepsi Dan Perilaku Nasehat Mahasiswa PGSD
- Persepsi Guru Kelas Kecakapan Kecil KTSP
- Persepsi Guru Matematika Kecakapan Mengerjakan Bahan Manipulatif
- Persepsi Guru Kecakapan Kecil Kurikulum KTSP
- Persepsi Masyarakat Kecakapan Mengerjakan Cara Inkuiri
- Persepsi Siswa Kecakapan Peran Guru Terhadap
- Persepsi Siswa Kecakapan Pola Interaksi Guru Dalam Tepat
- Pesan Dalam Tarian Topeng Panji Cirebon
- Pola Belajar Siswa Dalam Menghadapi Ujian Nasional
- Pola Sebagian Guru Dalam Melainkan Tugas Di SD
Contoh Proposal Kualitatif
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah pubertas atau adolescensia awam di maknai dengan masa remaja, adalah masa perkembangan sifat tergantung pada (dependence) terhadap orang tua kearah kemandirian (independence), minat-minat seksual, perenungan diri, perhatian pada poin-poin keindahan dan kabar-kabar tata krama.
Menurut berdasarkan ahli, Harold Alberty (1967:86), remaja adalah masa peralihan antara masa buah hati dengan masa dewasa adalah berlangsung 11-13 tahun hingga 18-20 tahun berdasarkan umur kalender kelahiran seseorang.
Sejauh mana remaja dapat mengamalkan poin-poin yang sudah di anutnya serta yang sudah dicontohkan terhadap mereka? Salah satu tugas perkembangan yang amat perlu dilakukukan remaja adalah mempelajari apa yang diinginkan oleh kelompoknya kemudian menyesuaikan tingkah lakunya dengan harapan sosial tanpa pengarahan, pengawasan, semangat, serta ancaman sebagaimana pada waktu kecil.
Kalau juga di tuntut untuk cakap mengatur tingkah lakunya sebab ia bukan lagi tanggung jawabguru, orang tua atau orang lain.
Menurut penelitian empiris yang dilakukan Kohlberg pada tahun 1958, sekalian menjadi disertasi doktornya yang judul “The Developmental of contoh of tata krama Think and choice in the years 10 to 16\”. Konsentrasi tahap-tahap perkembangan tata krama pada individu dapat di bagi adalah sebagai berikut:
1. Tingkat Prakonvensional
Dalam tingkat ini buah hati tanggap pada hukum-hukum kebiasaan dan terhadap ungkapan-ungkapan kebiasaan mengenai bagus atau buruk, benar atau salah. Menurut, hal ini semata-mata ditafsirkan dari sudut pandang sebab imbas jasmaniah atau kenikmatan perbuatan (sanksi, profit, pertukaran dan kebaikan).
2. Tingkat Konvensional
Dalam tingkat ini, buah hati cuma berdasarkan pada harapan keluarga, klasifikasi ataupun bangsa. Kalau memperhatikan bahwa hal tersebut penting bagi dirinya sendiri, tanpa mengindahkan imbas yang segera dan riil.
3. Tingkat Pasca-konvensional
Dalam tingkatan ini ada usaha yang jelas untuk merumuskan poin-poin serta prinsip tata krama yang dimiliki orisinilitas dan dapat diterapkan, lepas dari otoritas klasifikasi atau orang yang berpegang terhadap prinsip-prinsip tersebut dan terlepas pula dari identifikasi individu sendiri dengan klasifikasi itu.
Piaget mengatakan bahwa masa remaja sudah mencapai tahap pelaksanan formal dalam kesanggupan kognitif. Kalau dapat menentukan semua kemungkinan untuk menyelesaikan suatu keadaan sulit dari sebagian sudut pandang serta berani mempertanggung jawabkan.
Sehingga kohlberg juga berpendapat, perkembangan tata krama ketiga, moralitas pasca-konvensional sepatutnya di gapai selama masa remaja.
Cara prinsip di terimanya melewati dua tahap; pertama meyakini kalau dalam keyakinan tata krama sepatutnya ada fleksibilitas sehingga dapat memungkinkan dilakukannya koreksi dan perubahan standar tata krama kalau menguntungkan semua anggota klasifikasi;
kedua menyesuaikan diri dengan standar sosial serta ideal untuk menjahui sanksi sosial terhadap dirinya pribadi, sehingga perkembangan tata kramanya tidak lagi atas dasar harapan pribadi, tapi mernghormati orang lain.
Cara, pada kenyataan banyak ditemukan remaja yang belum dapat mencapai tahap pasca-konvensional tersebut, dan pernah juga ditemukan remaja yang baru mencapai tahap prakonvensional.
Fenomena itu banyak ditemui dalam remaja yang pada umumnya mereka masih duduk di kursi SMA/SMK, seperti:
1. Cara tidak terpuji, meremehkan hukum dan disiplin sekolah yang ada
2. Cara berfoya-foya dan bergerombol/berkelompok
3. Mentaati hukum sekolah, sebab satu hal, takut pada sanksi
Dan tidak jarang juga kita mendengar/memperhatikan pertengkaran,tawuran terjadi antar remaja yang tidak jelas sebabnya. Selain pertengkaran dapat meningkat menjadi permusuhan klasifikasi, yang dapat menimbulkan korban pada kedua belah pihak.
Pelaksanaan ditanyakan terhadap mereka, apa yang menyebabkan mereka dapat bertingkah kekerasan sesama remaja, dan apa masalahnya sehingga peristiwa yang memalukan itu dapat terjadi, banyak yang menjawab bahwa mereka tidak tahu, tidak sadar mengapa mereka secepat itu menjadi berang dan ikut berkelahi.
Kasus yang Kebanyakan Terjadi
Fenomena di atas menandakan kalau upaya remaja untuk menggapai moralitas dewasa; mengganti konsep tata krama yang bersifat khusus dengan konsep tata krama yang bersifat awam, merumuskan konsep yang baru dioptimalkan dalam kode tata krama untuk pedoman tingkah laku, dan mengatur tingkah laku pribadi, adalah upaya yang tidak gampang dicapai bagi mayoritas remaja.
Dua hal itu adalah, pertama hal yang bersifat eksternal, adalah adanya perubahan dalam lingkungan. Pada tahap ini, masyarakat dunia sedang mengalami banyak perubahan dengan seperti itu cepat yang dapat membawa pelbagai imbas, bagus imbas positif ataupun imbas negatif bagi remaja.
kedua adalah hal yang bersifat internal, adalah karakteristik dalam diri remaja yang membikin relatif lebih bergejolak dibanding dengan masa perkembangan lainnya (storm and stress period).
Mengerjakan remaja yang sedang mengalami perubahan cepat di dalam tubuhnya itu dapat menyesuaikan diri dengan keadaan perubahan tersebut, maka pelbagai usaha bagus dari pihak orang tua, guru ataupun orang dewasa lainnya, amat diperlukan.
Salah satu peran konselor adalah sebagai pembimbing dalam tugasnya adalah mengajar, guru sepatutnya membantu murid-muridnya supaya mencapai tahap kedewasaan secara optimal.
Maksudnya kedewasaan yang sempurna (layak dengan kodrat yang dimiliki murid) Dalam peranan ini guru sepatutnya memperhatikan aspek-aspek pribadi pada tiap murid antara lain kematangan, kebutuhan, kesanggupan, kecakapannya dan sebagainya supaya mereka dapat mencapai tingkat perkembangan dan kedewasaan yang optimal.
Dalam hal ini di samping orang tua, konselor di sekolah juga mempunyai peranan penting dalam membantu remaja untuk menyelesaikan kesulitanya, keterbukaan hati konselor di dalam membantu kesusahan yang dialami oleh remaja, akan menghasilkan remaja sadar akan sikap serta tingkah lakunya yang kurang bagus.
Baca Juga: Contoh Surat Keterangan Beserta Susunannya
B. Konsentrasi Penelitian
Untuk mempermudah penulis untuk menganalisis hasil penelitian, maka Penelitian ini difokuskan terhadap Guru BK dalam rangka meningkatkan Self Control siswa di MA Nurul Azhar Ngawi yang meliputi tujuan, aktivitas sosial dan keagamaan yang dilakukan dalam meningkatkan self control hasil yang digapai, serta unsur penunjang dan penghalang.
Penelitian Menurut Pada Tujuannya
1. Penelitian Eksploratoris
Penelitian eksploratoris dilakukan kalau sebuah penelitian tidak tenar dengan keadaan sulit yang akan diteliti. Topik yang diteliti masih relatif baru dan hasil penelitian yang mengulas pembahasan tersebut masih langka atau jarang dibahas sebelumnya.
2. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk memberikan sebuah uraian perihal suatu keadaan sulit sosial yang akan diteliti. Penelitian ini umumnya mendeskripsikan suatu keadaan sulit berdasarkan dengan indikator-indikator yang dijadikan dasar dari ada atau tidaknya suatu gejala atau keadaan sulit yang diteliti tersebut.
3. Penelitian Eksplanatoris
Penelitian eksplanatopris adalah penelitian yang menjawab apakah suatu keadaan sulit sosial berkaitan dengan keadaan sulit sosial yang lainnya atau apakah suatu variable berbuhubungan dengan variable yang lainnya. Maksuda dari penelitian ini sebenarnya untuk menganalisis hipotesis yang diketengahkan oleh para peneliti.
Penelitian yang Dibedakan Atas Dasar Kegunaannya
1. Penelitian Murni
Penelitian ini dialamatkan untuk mengembangkan sebuah konsep, teori, menguji dan menganalisis hipotesis, atau menguji suatu kebenaran teori.
2. Penelitian Terapan
Pelaksanaan penelitian ini dialamatkan untuk menyelesaikan atau mencari solusi dari sebuah keadaan sulit dalam masyarakat tertentu. Kegunaanya bersifat praktis, adalah untuk menyelesaikan sebuah keadaan sulit yang sepatutnya segera dicarikan solusinya.
3. Penelitian Aksi
Pelaksanaan penelitian aksi ini dialamatkan untuk menyelesaikan keadaan sulit dengan sistem memberikan perbuatan-perbuatan yang riil supaya terciptanya sebuah solusi yang jelas untuk permalasahan yang sedang dihadapi.
4. Penelitian Kebijakan
Penelitian kebijakan dialamatkan berdasarkan data yang ada dan dapat dirumuskan oleh suatu kebijakan tertentu. Kebijakan ini dapat berupa hukum, undang-undang, surat keputusan, dan hal lain yang mempunyai energi yang berkaitan dengan hukum tersebut.
5. Penelitian Evaluasi
Penelitian ini dialamatkan untuk mengevaluasi sebuah program, aktivitas, atau malahan kebijakan yang dialamatkan untuk mengintervensi masyarakatnya.
Metode Penelitian Kualitatif
Cara atau metode penelitian kualitatif adalah sebuah sistem yang menekankan pada aspek pemahaman lebih mendalam terhadap suatu keadaan sulit dari pada memperhatikan sebuah keadaan sulit. Penelitian kualitatif adalah sebuah penelitian riset yang sifatnya deskripsi, cenderung menerapkan analisis dan lebih menonjolkan progres maknanya.
Tujuan dari sistem ini adalah untuk memahami secara luas dan mendalam terhadap suatu keadaan sulit secara mendetail pada suatu keadaan sulit yang sedang dianalisis.
Metode Penelitian Kuantitatif
Di dalam sistem kuantitatif ini ada sebagian sistem yang mendorong, adalah sistem deskriptif, survei, perbandingan, penelitian perbuatan, ekspos, dan korelasi.
Pelaksanaan Penelitian Kuantitatif
Substansi progres penelitian kuantitatif berdasarkan Bungin terdiri dari aktivitas yang berurutan, adalah sebagai berikut.
Mengeksplorasi, perumusan, dan penentuan keadaan sulit yang akan diteliti.
Mendesain contoh penelitian dan parameter penelitian yang akan dilakukan
Mendesain instrumen pengumpulan data penelitian.
pengumpulan data penelitian yang berkaitan.
Mengolah dan menganalisis data dari hasil penelitian.
Mendesain laporan hasil penelitian.
Nah itulah penjelasan singkat mengenai jenis jenis sistem penelitian. Mulai dari sistem penelitian kualitatif, sistem penelitian kuantitatif. Selain itu penjelasan mengenai contoh penelitian kuantitatif dan contoh penelitian kualitatif. Semoga dapat berkhasiat untuk kamu semua.