50 Contoh Kalimat Majemuk Setara / Campuran / Bertingkat / Rapatan

CONTOH KALIMAT MAJEMUK – Sebelum mengetahui lebih terang seputar kalimat majemuk, kamu semestinya mengetahui terpenting dahulu pengertian dari kalimat itu sendiri. Ada yang tau enggak apa pengertiannya kalimat ?

Jadi, kalimat adalah satuan bahasa berupa kata-kata atau rangkaian kata yang bisa berdiri sendiri dan mempunyai makna yang komplit. Dan untuk jenisnya kalimat sendiri dibagi menjadi dua, adalah kalimat tunggal dan kalimat majemuk.

Tetapi disini kita cuma membahas kalimat majemuk yah. Berikut adalah penjelasan mengenai kalimat majemuk secara komplit :

Kalimat Majemuk

Contoh kalimat majemuk rapatan

Pengertian Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk terdiri dari induk kalimat dan si kecil kalimat.

Bagaimana cara membedakan induk kalimat dan si kecil kalimat ?

Metode membedakannya adalah dengan cara memperhatikan letak konjungsi atau kata penghubung. Induk kalimat tidak memuat konjungsi didalamnya, sebab konjungsi cuma terdapat pada si kecil kalimat.

Ciri Ciri Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk mempunyai sebagian ciri-ciri. Apa saja ciri-cirinya ?

Terdapat perluasan atau penggabungan dari kalimat inti.
Perluasan dari kalimat inti tersebut mewujudkan pola kalimat baru.
Memiliki subjek atau predikat lebih dari satu.
Macam Macam Kalimat Majemuk

Tiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda-beda. Sehingga ragam kalimat tersebut bisa diketahui dengan cara memperhatikan konjungsi yang diaplikasikan. Macam-ragam kalimat majemuk adalah :

  1. Kalimat majemuk Sepadan
  2. Kalimat Majemuk Bertingkat
  3. Kalimat Majemuk Campuran
  4. Kalimat majemuk Rapatan
  5. Kalimat Majemuk Sepadan

Kalimat majemuk berimbang adalah kalimat yang berhubungan antara elemen-unsurnya yang bersifat berimbang. Kalimat majemuk berimbang ini tidak mempunyai si kecil kalimat.

Ciri Ciri Kalimat Majemuk Sepadan :

Klausa satu dengan klausa yang lainnya mempunyai kekerabatan yang koordinatif, sehingga bisa berdiri sendiri sedangkan dipisahkan.
Klasusa yang satu berkedudukan sama atau berimbang dengan klausa yang lainnya.
Konjungsi yang mengaitkan kalimat majemuk berimbang berupa “dan”, “lalu”, “kemudian”, “malah”, “ketika”, “sesudah”, “sebelum”, “sedangkan”.

Contoh :

Arya makan di dapur sedangkan Abdi main bola dilapangan.

Arya makan di dapur.
Abdi Main bola dilapangan.
Sassi jago matematika sedangkan Icha jago biologi.

Sassi jago matematika.
Icha jago biologi.
Kalimat majemuk berimbang dibagi menjadi sebagian ragam, adalah :

1. Kalimat Majemuk Sepadan Sejajar

Kalimat majemuk berimbang sejalan adalah kalimat majemuk yang terdiri dari sebagian kalimat yang sifatnya berimbang kedudukannya.

Teladan :

Arya berangkat kuliah sedangkan Citra mencuci piring di dapur.
Diandra menyapu halaman rumah dan Shafira membersihkan ruang tamu.
Aji menerima hadiah novel dan Intan menerima hadiah jam tangan baru.
Saya membikin kerajinann tangan dari sedotan plastik, Rinto membikin dari kain flanel, sedangkan Enggar membikin dari barang bekas.
Nurlita menyapu lantai rumah sebelum ibu mengepel lantai.
Siti adalah si kecil yang terpandai malah dia juga adalah bintang kelas di sekolahnya.
Syaifa membereskan daerah tidurnya kemudian dia membersihkan lemarinya.
Petani senantiasa membajak sawahnya lalu mereka mereka menanam padi diatasnya.
Saya tertidur pulas di kamar ketika seseorang mengetuk pintu rumahku.

2. Kalimat Majemuk Sepadan Berlawanan

Kalimat majemuk berimbang berlawanan adalah kalimat yang terdiri dari sebagian kalimat yang isinya menyatakan kondisi atau kondisi yang berlawanan.

Teladan :

Sinta adalah si kecil yang sungguh-sungguh jago tapi dia berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Saya sungguh-sungguh mau sekali membeli pakaian baru tapi aku tidak mempunyai uang yang cukup.
Shafira menjalankan tugas fisika dengan sungguh-sungguh rajin sedangkan teman-sahabatnya yang lain tidak mengerjakannya.
Bukan Cantik yang membersihkan daerah itu tapi Firman lah yang mengerjakannya.
Kemarin aku tidak pergi kerumah nenek tapi aku pergi kerumah temanku.
Arya sungguh-sungguh buruk dalam hal menghitung tapi dia bagus dalam hal mengingat.
Nurlita sungguh-sungguh bersuka ria membantu orang lain sedangkan Hikmah tidak menyukai membantu orang lain.
Widi adalah si kecil yang berani tapi dia tidak menyukai bertengkar.
Dihar si kecil yang jago sedangkan Niko si kecil yang kurang jago.

3. Kalimat Majemuk Sepadan Sebab Pengaruh

Kalimat majemuk berimbang sebab imbas adalah kalimat yang terdiri dari sebagian kalimat tunggal yang bagian satunya berisi sebab imbas dari bagian yang lainnya.

Arsyad rajin berlatih olahraga sepak bola sehingga dia menjadi atlet sepak bola terbaik di Indonesia.
Citra menyukai sekali menjahili teman-sahabatnya di kelas, alhasil dia tidak mempunyai teman.
Kemarau yang terjadi di musim ini sungguh-sungguh panjang, alhasil sungai-sungai ikut mengering.
Pinokio bersuka ria sekali berdusta maka dia mempunyai hidung yang sungguh-sungguh panjang.
Semua kancil lengah ketika sedang minum, alhasil dia diterkam oleh buaya.
Diandra tidak menjalankan PR lalu ibu guru memarahinya.
sungai menjadi kering alhasil para petani mengalami gagal panen.
Lukisan itu diwujudkan dengan sungguh-sungguh teliti alhasil lukisan itu mempunyai skor jual yang sungguh-sungguh tinggi.
Roy Marten dibendung sebab dia sudah membawa sabu-sabu.

Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat yaitu kalimat yang terdiri dari beberapa kalimat tunggal yang kedudukannya tidak berimbang.

Kalimat majemuk bertingkat kedudukan klausa-klausanya bertingkat sebagai hasil perluasan kepada salah satu unsur sehingga menyusun pola baru.

Ada salah satu unsur yang berkedudukan sebagai induk kalimat dan unsur yang lainnya berkedudukan sebagai buah hati kalimat.

Ciri Ciri Kalimat Majemuk Bertingkat :

Salah satu klausa atau buah hati kalimat tidak dapat berdiri sendiri. Dengan kata lain kalau dipisahkan tidak mempunyai makna.
Kata penghubungnya berupa kalau, dikala, meski, bagaikan, bahwa, sebab, sehingga.

Kalimat majemuk bertingkat dibagai menjadi beberapa macam, yaitu :

1. Kalimat Majemuk Bertingkat Kekerabatan Waktu

Pada kalimat macam ini, konjungsi yang paling acap kali diterapkan yaitu “dikala”. Sebab mempunyai keterkaitan dengan waktu.

Contoh : Aku sedang belajar, dikala ayahku pulang.

2. Kalimat Majemuk Bertingkat Kekerabatan Prasyarat

Pada kalimat macam ini, konjungsi yang paling acap kali diterapkan yaitu “kalau”, “kalau”, “asalkan”, “kalau”, “andaikan”.

Contoh : Jikalau aku menerima rangking 1, aku akan menerima sepeda baru.

3. Kalimat Majemuk Bertingkat Kekerabatan Tujuan

Pada kalimat macam ini, konjungsi yang spaling ering diterapkan yaitu “agar”, “agar”, “biar”.

Contoh : Shafira sengaja tidur siang agar ia dapat bangun pagi untuk belajar.

4. Kalimat Majemuk Bertingkat Konsensip

Pada kalimat macam ini, konjungsi yang paling acap kali diterapkan yaitu “meski”, “meski”, biarpun”, “kendatipun”.

Contoh : Sedangkan Icha sedang sedih, ia tetap senantiasa tersenyum.

5. Kalimat Majemuk Bertingkat Kekerabatan Penyebab

Pada kalimat macam ini, konjungsi yang paling acap kali diterapkan yaitu “sebab”, “sebab”, “oleh sebab”.

Contoh : Aku sedang sedih, sebab orang yang aku sayangi tidak menyayangi aku.

6. Kalimat Mejemuk Bertingkat Kekerabatan Perbandingan

Pada kalimat macam ini, konjungsi yang paling acap kali diterapkan yaitu “ibarat”, “seperti”, “bagaikan”, “laksana”, “sebagaimana”, “lebih baik”.

Contoh : Dari pada aku bermain, lebih baik aku belajar.

7. Kalimat Majemuk Bertingkat Kekerabatan Imbas

Pada kalimat macam ini, konjungsi yang paling acap kali diterapkan yaitu “sehingga”, “hingga-hingga”, “karenanya”.

Contoh : Leni seperti itu berbakat, sehingga ia dapat memenangkan lomba cerdas akurat itu.

8. Kalimat Majemuk Bertingkat Kekerabatan Cara

Pada kalimat macam ini, konjungsi yang paling acap kali diterapkan yaitu “dengan”.

Contoh : Dengan metode memasarkan koran, ia menerima uang untuk menghidupi keluarganya.

9. Kalimat Majemuk Bertingkat Kekerabatan Sanggahan

Pada kalimat macam ini, konjungsi yang paling acap kali diterapkan yaitu “seolah-olah”, “seakan-akan”.

Contoh : Cantik membisu saja, seolah-olah semuanya baik-baik saja.

10. Kalimat Majemuk Bertingkat Kekerabatan Kenyataan

Pada kalimat macam ini, konjungsi yang paling acap kali diterapkan yaitu “meski”, “meski”.

Contoh : Regina terus belajar, meski ia sedang sakit.

11. Kalimat Majemuk Bertingkat Kekerabatan Hasil

Pada kalimat macam ini, konjungsi yang paling acap kali diterapkan yaitu “makanya”.

Contoh : Doni buah hati pemalas, makanya skor ulangannya senantiasa jelek.

12. Kalimat Majemuk Bertingkat Kekerabatan Penjelasan

Pada kalimat macam ini, konjungsi yang paling acap kali diterapkan yaitu “bahwa”.

Contoh : Nilai raportnya menampilkan bahwa Arya benar-benar siswa yang pintar di kelasnya.

13. Kalimat Majemuk Bertingkat Kekerabatan Atribut

Pada kalimat macam ini, konjungsi yang paling acap kali diterapkan yaitu “yang”.

Contoh : Dia yang sedang berlari itu yaitu sahabat aku.

Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan kalimat majemuk berimbang atau rapatan dengan kalimat majemuk bertingkat. Pada lazimnya dalam kalimat majemuk campuran, terdapat paling sedikit tiga kalimat tunggal.

Ciri Ciri Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat majemuk campuran mempunyai 3 klausa atau lebih yang berperan satu sebagai induk kalimat dan klausa yang lainnya sebagai buah hati kalimat.
Kalimat majemuk campuran mempunyai dua buah konjungsi atau lebih yang menghubungakan antara klausa yang satu dengan yang lainnya.
Kekerabatan antara klausa pada kalimat majemuk campuran berimbang dan juga bertingkat.

Contoh :

Ibu sedang menyapu di halaman dikala ayah sedang membaca koran meski adik tidur dengan nyenyak.

Ibu sedang masak di dapur
Adik tidur dengan gelap
Ayah sedang membaca koran
Ibu guru mengumumkan bahwa hari ini akan diadakan ulangan harian dan kami seluruh sangat kaget.

Ibu guru mengumumkan informasi itu
Hari ini akan diadakan ulangan harian
Kami seluruh sangat kaget

Berikut yaitu macam-macam kalimat majemuk campuran :

1. Kalimat Majemuk Campuran 1 Induk Kalimat dan 2 Anak Kalimat

Pada kalimat ini cuma mempunyai satu kalimat tunggal sebagai induk kalimat atau inti pokok dari sebuah kalimat.

Contoh :

Mereka sudah mengadakan acara peringatan hari kemerdekaan Indonesia yang dihadiri oleh seluruh masyarakat Balikpapan serta dihadiri oleh seluruh pejabat pemerintahan Balikpapan.

Inti pokok dari kalimat tersebut yaitu mereka sudah mengadakan acara peringatan hari kemerdekaan Indonesia. Sedangkan kalimat yang lainnya yaitu kalimat penjelas atau yang disebut sebagai buah hati kalimat.

2. Kalimat Majemuk Campuran 2 Induk Kalimat dan 1 Anak Kalimat

Pada kalimat ini mempunyai dua induk kalimat yang menjadi inti dari sebuah kalimat dan satu buah hati kalimat sebagai penjelasannya.

Contoh :

Ayah mengajarkan rasa tanggungjawab dan ibu mengajarkan kasih sayang agar buah hati-buah hati mereka menjadi buah hati-buah hati yang baik.

Inti dari kalimat diatas yaitu ayah yang mengajarkan rasa tanggungjawab dan ibu mengajarkan kasih sayang. Sedangkan kalimat berikutnya yaitu kalimat penjelas atau yang biasa disebut dengan buah hati kalimat.

Kalimat Majemuk Rapatan

Kalimat majemuk rapatan yaitu kalimat yang berasal dari kalimat majemuk berimbang yang dirapatkan komponen-bagiannya sebab kata-kata dalam kalimat tersebut menduduki posisi yang sama.

Komponen yang dirapatkan dapat jadi subjek atau predikat. Perapatannya dijalankan dengan metode menghilangkan unsur-unsur yang sama.

Ciri Ciri Kalimat Majemuk Rapatan

Kalimat dapat dipisahkan menjadi dua buah kalimat tunggal atau lebih.
Dipisahkan dengan tanda koma dan konjungsi atau kalimat penghubung.
Contoh :

Dikala kebakaran itu terjadi, rumah sedang kosong sehingga tidak ada korban yang terluka.
Joko senantiasa sarapan pagi sebelum berangkat kerja, meski cuma roti saja.
Arya yaitu buah hati yang pintar, namun sayangnya tidak rajin sehingga kejagoannya menjadi sia-sia.
Itulah pembahasan singkat mengenai pengertian kalimat majemuk, macam macam kalimat majemuk, struktur kalimat majemuk, beserta figur kalimat majemuk. Mulai dari figur kalimat majemuk berimbang, figur kalimat majemuk bertingkat, figur kalimat majemuk campuran.

Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat ialah kalimat yang terdiri dari sebagian kalimat tunggal yang kedudukannya tak sepadan.

Kalimat majemuk bertingkat kedudukan klausa-klausanya bertingkat sebagai hasil perluasan kepada salah satu unsur sehingga menyusun pola baru.

Ada salah satu unsur yang berkedudukan sebagai induk kalimat dan unsur yang lainnya berkedudukan sebagai si kecil kalimat.

Ciri Ciri Kalimat Majemuk Bertingkat :

Salah satu klausa atau si kecil kalimat tak dapat berdiri sendiri. Dengan kata lain jikalau dipisahkan tak mempunyai makna.
Kata penghubungnya berupa jikalau, saat, walaupun, bagaikan, bahwa, karena, sehingga.

Kalimat majemuk bertingkat dibagai menjadi sebagian ragam, ialah :

1. Kalimat Majemuk Bertingkat Kekerabatan Waktu

Pada kalimat ragam ini, konjungsi yang paling acap kali diterapkan ialah “saat”. Karena mempunyai keterkaitan dengan waktu.

Contoh : Saya sedang belajar, saat ayahku pulang.

2. Kalimat Majemuk Bertingkat Kekerabatan Persyaratan

Pada kalimat ragam ini, konjungsi yang paling acap kali diterapkan ialah “jikalau”, “jikalau”, “asalkan”, “jikalau”, “andaikan”.

Contoh : Seandainya saya mendapatkan rangking 1, saya akan mendapatkan sepeda baru.

3. Kalimat Majemuk Bertingkat Kekerabatan Tujuan

Pada kalimat ragam ini, konjungsi yang spaling ering diterapkan ialah “supaya”, “supaya”, “biar”.

Contoh : Shafira sengaja tidur siang supaya ia dapat bangun pagi untuk belajar.

4. Kalimat Majemuk Bertingkat Konsensip

Pada kalimat ragam ini, konjungsi yang paling acap kali diterapkan ialah “walaupun”, “walaupun”, biarpun”, “kendatipun”.

Contoh : Padahal Icha sedang sedih, ia tetap selalu tersenyum.

5. Kalimat Majemuk Bertingkat Kekerabatan Penyebab

Pada kalimat ragam ini, konjungsi yang paling acap kali diterapkan ialah “karena”, “karena”, “oleh karena”.

Contoh : Saya sedang sedih, karena orang yang saya sayangi tak menyayangi saya.

6. Kalimat Mejemuk Bertingkat Kekerabatan Perbandingan

Pada kalimat ragam ini, konjungsi yang paling acap kali diterapkan ialah “ibarat”, “seperti”, “bagaikan”, “laksana”, “sebagaimana”, “lebih baik”.

Contoh : Dari pada saya bermain, lebih baik saya belajar.

7. Kalimat Majemuk Bertingkat Kekerabatan Imbas

Pada kalimat ragam ini, konjungsi yang paling acap kali diterapkan ialah “sehingga”, “sampai-sampai”, “maka”.

Contoh : Leni seperti itu bertalenta, sehingga ia dapat memenangkan perlombaan cerdas jitu itu.

8. Kalimat Majemuk Bertingkat Kekerabatan Cara

Pada kalimat ragam ini, konjungsi yang paling acap kali diterapkan ialah “dengan”.

Contoh : Dengan cara memasarkan koran, ia mendapatkan uang untuk menghidupi keluarganya.

9. Kalimat Majemuk Bertingkat Kekerabatan Sangkalan

Pada kalimat ragam ini, konjungsi yang paling acap kali diterapkan ialah “seolah-olah”, “seakan-akan”.

Contoh : Indah diam saja, seolah-olah semuanya baik-baik saja.

10. Kalimat Majemuk Bertingkat Kekerabatan Kenyataan

Pada kalimat ragam ini, konjungsi yang paling acap kali diterapkan ialah “walaupun”, “walaupun”.

Contoh : Regina terus belajar, walaupun ia sedang sakit.

11. Kalimat Majemuk Bertingkat Kekerabatan Hasil

Pada kalimat ragam ini, konjungsi yang paling acap kali diterapkan ialah “makanya”.

Contoh : Doni si kecil pemalas, makanya poin ulangannya selalu jelek.

12. Kalimat Majemuk Bertingkat Kekerabatan Penjelasan

Pada kalimat ragam ini, konjungsi yang paling acap kali diterapkan ialah “bahwa”.

Contoh : Nilai raportnya menampakkan bahwa Arya benar-benar siswa yang jago di kelasnya.

13. Kalimat Majemuk Bertingkat Kekerabatan Atribut

Pada kalimat ragam ini, konjungsi yang paling acap kali diterapkan ialah “yang”.

Contoh : Dia yang sedang berlari itu ialah sahabat saya.

Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat majemuk campuran ialah gabungan kalimat majemuk sepadan atau rapatan dengan kalimat majemuk bertingkat. Pada lazimnya dalam kalimat majemuk campuran, terdapat paling sedikit tiga kalimat tunggal.

Ciri Ciri Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat majemuk campuran mempunyai 3 klausa atau lebih yang berperan satu sebagai induk kalimat dan klausa yang lainnya sebagai si kecil kalimat.
Kalimat majemuk campuran mempunyai dua buah konjungsi atau lebih yang menghubungakan antara klausa yang satu dengan yang lainnya.
Kekerabatan antara klausa pada kalimat majemuk campuran sepadan dan juga bertingkat.

Contoh :

Ibu sedang menyapu di halaman saat ayah sedang membaca koran walaupun adik tidur dengan lelap.

Ibu sedang masak di dapur
Adik tidur dengan gelap
Ayah sedang membaca koran
Ibu guru mengumumkan bahwa hari ini akan diadakan ulangan harian dan kami seluruh sangat terkejut.

Ibu guru mengumumkan berita itu
Hari ini akan diadakan ulangan harian
Kami seluruh sangat terkejut

Berikut ialah ragam-ragam kalimat majemuk campuran :

1. Kalimat Majemuk Campuran 1 Induk Kalimat dan 2 Buah Kalimat

Pada kalimat ini cuma mempunyai satu kalimat tunggal sebagai induk kalimat atau inti pokok dari sebuah kalimat.

Contoh :

Mereka sudah mengadakan acara peringatan hari kemerdekaan Indonesia yang dihadiri oleh seluruh masyarakat Balikpapan serta dihadiri oleh seluruh pejabat pemerintahan Balikpapan.

Inti pokok dari kalimat hal yang demikian ialah mereka sudah mengadakan acara peringatan hari kemerdekaan Indonesia. Padahal kalimat yang lainnya ialah kalimat penjelas atau yang disebut sebagai si kecil kalimat.

2. Kalimat Majemuk Campuran 2 Induk Kalimat dan 1 Buah Kalimat

Pada kalimat ini mempunyai dua induk kalimat yang menjadi inti dari sebuah kalimat dan satu si kecil kalimat sebagai penjelasannya.

Contoh :

Ayah mengajarkan rasa tanggungjawab dan ibu mengajarkan beri sayang supaya si kecil-si kecil mereka menjadi si kecil-si kecil yang baik.

Inti dari kalimat diatas ialah ayah yang mengajarkan rasa tanggungjawab dan ibu mengajarkan beri sayang. Padahal kalimat selanjutnya ialah kalimat penjelas atau yang lazim disebut dengan si kecil kalimat.

Kalimat Majemuk Rapatan

Kalimat majemuk rapatan ialah kalimat yang berasal dari kalimat majemuk sepadan yang dirapatkan komponen-bagiannya karena kata-kata dalam kalimat hal yang demikian menduduki posisi yang sama.

Bagian yang dirapatkan dapat jadi subjek atau predikat. Perapatannya dijalankan dengan cara menghilangkan unsur-unsur yang sama.

Ciri Ciri Kalimat Majemuk Rapatan

Kalimat dapat dipisahkan menjadi dua buah kalimat tunggal atau lebih.
Dipisahkan dengan tanda koma dan konjungsi atau kalimat penghubung.

Contoh :

Ketika kebakaran itu terjadi, rumah sedang kosong sehingga tak ada korban yang terluka.
Joko selalu sarapan pagi sebelum berangkat kerja, walaupun cuma roti saja.
Arya ialah si kecil yang jago, namun sayangnya tak rajin sehingga kemahirannya menjadi sia-sia.

Itulah pembahasan singkat mengenai pengertian kalimat majemuk, ragam ragam kalimat majemuk, struktur kalimat majemuk, beserta figur kalimat majemuk. Mulai dari figur kalimat majemuk sepadan, figur kalimat majemuk bertingkat, figur kalimat majemuk campuran.

Leave a Comment