Struktur Sosial Sosiologi Masyarakat Beserta Pengertian, Ciri-Ciri, dan Fungsinya

STRUKTUR SOSIAL – Berdialog mengenai masyarakat tentu tidak lepas dari apa yang disebut sosial, pada artikel kali ini aku akan mencoba mengulas seputar struktur sosial yang ada di masyarakat Indonesia.

Secara harfiah structum atau struktur bisa diistilahkan sebagai susunan atau bentuk, struktur juga tidak mesti bentuk lahiriah, akan tetapi ada yang berbentuk sosial. Pengertian struktur sosial ialah, susunan atau tatanan sosial yang menyusun suatu golongan-golongan sosial pada masyarakat.

Pengertian Struktur Sosial Berdasarkan Para Spesialis

struktur sosiologi

Belajar mengenai humaniora (ilmu yang tidak pasti) ini betul-betul berbeda dengan ilmu eksak (ilmu yang telah pasti) seperti matematika, fisika, dan sebagainya. Oleh karena itu dalam membahas seputar sosiologi senantiasa banyak sekali perbedaan pendapat, hal itu sangatlah wajar karena memang pada dasarnya seperti itu. Mengenai perbedaan pendapat di bawah ini akan dipersembahkan beberapa pendapat menurut para ahli.

  1. Soerjono Soekanto: Relasi timbal balik antara posisi-posisi dan peranan-peranan sosial.
  2. Koentjaraningrat: Suatu kerangka yang bisa memberikan ilustrasi keterkaitan bermacam-macam elemen yang terdapat di dalam masyarakat.
  3. Coleman: Pola relasi antara manusia dan golongan manusia.
  4. George Simmel: Kumpulan individu beserta pola dan perilakunya.
  5. George C. Homans: Suatu hal yang memiliki relasi erat dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.
  6. William Kornblum: Susunan yang bisa bisa terjadi karena adanya pengulangan pola.
  7. Raymonf Firth: Pergaulan hidup manusia yang meliputi bermacam-macam macam golongan dan melibatkan banyak orang yang meliputi institusi-institusi yang orang-orangnya turut andil di dalamnya.
  8. Borgotta: Lingkungan sosial bersama yang tidak bisa diubah oleh satu orang/individu yang menyediakan lingkungan untuk tiap-tiap perbuatan individu di sekitarnya.

Baca Juga: Contoh Poster dan Slogan Bertema Lingkungan dan Pendidikan

Ciri-ciri Struktur Sosial

bentuk struktur sosial

Struktur sosial ialah suatu level perubahan dan perkembangan masyarakat yang mengandung dua pengertian. Pertama di dalam struktur sosial terdapat peranan yang bersifat empiris, kedua dalam tiap-tiap perubahan dan perkembangan terdapat tahap perhentian.

Struktur sosial ini bisa diperhatikan dengan cara mengamati ciri-cirinya, ada 5 ciri yang bisa kamu lihat dan diinginkan kamu bisa mengenali lebih dalam seputar struktur sosial setelah mengamati beberapa ciri di bawah ini.

Bersifat Absurd

Absurd yang artinya tidak bisa diperhatikan maupun disentuh. Struktur sosial ialah sebuah hierarki/level kedudukan dari mulai yang tertinggi samapai yang paling rendah, hierarki berfungsi sebagai saluran kekuasaan dan pengaturan pemenuhan keperluan masyarakat secara menyeluruh.

Kita ambil model, misal dalam suatu negara pasti terdapat struktur organisasi pemerintahan entah itu struktur politik, ekonomi, dan adat istiadat. Jika elemen-elemen hal yang demikian digabungkan karenanya akan terwujud satu kesatuan bangunan abstrak suatu masyarakat.

Terdapat Dimensi Vertikal dan Horisontal

Maksud dari dimensi vertikal ialah suatu hierarki status sosial dalam masyarakat dengan semua peranannya sehingga menghasilkan satu cara yang tidak bisa dipisahkan dari struktur status tertinggi sampai yang paling rendah. Kita ambil model struktur kepemerintahan desa, yang di sana terdapat lurah, carik, kepala dusun dan sebagainya.

Padahal pada struktur dimensi horisontal, keseluruhan masyarakat menurut karakteristiknya yang terbagi dalam golongan-golongan sosial dan memiliki karakteristik sama seperti suku bangsa, agama, ras, dan gender.

Sebagai Landasan Suatu Proses Sosial Masyarakat

Proses yang terjadi dalam struktur sosial termasuk pesat dan lambatnya pengerjaan itu sendiri, kecuali itu juga betul-betul diberi pengaruh bagaimana struktur sosial hal yang demikian. Yang ini bisa kita ambil model pada masyarakat yang memiliki bentuk sosial kaku, karenanya pengerjaan sosial akan sulit dilaksanakan seperti sebagaimana pada masyarakat terpencil.

Pembatasan Tata Kelakuan dan Pola Relasi Masyarakat

Struktur sosial yang dimiliki suatu masyarakat berfungsi untuk mengontrol bermacam-macam bentuk relasi antar individu yang ada di dalam masyarakat hal yang demikian.

Berkembang dan Bisa Berubah

Format terakhir ialah, struktur sosial ialah level perubahan dan perkembangan masyarakat.

Baca Juga: Contoh Poster dan Slogan Bertema Lingkungan

Fungsi Struktur Sosial

ciri-ciri struktur sosial

  1. Mengenai fungsinya secara awam terbagi menjadi 5 ialah:
  2. Sebagai instrumen masyarakat yang memiliki peran sebagai penyelenggara dalam pemberesan kehidupan secara menyeluruh di dalam tiap-tiap aspek kehidupan.
  3. Sebagai cara yang menghubungkan tiap-tiap aspek dalam kehidupan sehingga kehidupan menjadi lebih harmonis dan juga tertur.
  4. Sebagai ciri atau karakteristik dari suatu golongan masyarakat. Yang ini membuat sekelompk masyarakat menjadi tampak khas dan berbeda dengan golongan lainnya.
  5. Sebagai pengawas sosial yang artinya, struktur berlaku untuk mengantisipasi bermacam-macam macam pelanggaran etika dan nilai yang berlaku di lingkungan masyarakat hal yang demikian.
  6. Sebagai dasar penanaman kedisiplinan untuk tiap-tiap individu yang ada dalam suatu golongan masyarakat.

Berdasarkan-bentuk Struktur Sosial

Secara awam hal ini bisa diperhatikan menjadi 3 sudut pandang ialah, dari sifatnya, identitas keanggotaan msayarakatnya, dan ketidaksamaan sosial. Untuk lebih jelasnya di bawah ini akan dibuktikan secra terperinci.

Diamati dari Sifatnya

Berdasarkan sifatnya struktur ini bisa dibedakan lagi menjadi 4 ialah struktur sosial kaku, luwes, formal, dan informal.

Sosial kaku ialah bentuk struktur sosial yang tidak bisa dirubah atau setidaknya masyarakat akan menghadapi kesusahan besar seandainya melakukan perpindahan status maupun kedudukannya. Sosial kaku biasanya terjadi pada masyarakat yang menganut cara kasta.

  • Sosial lues ialah bentuk sosial yang memberikan kebebasan bergerak terhadap masyarakat untuk melakukan perubahan.
  • Sosial formal ialah bentuk sosial yang telah diakui oleh pihak yang berwajib.
  • Soisal informal ialah bentuk sosial yang kongkret dan berfungsi, akan tetapi tidak memiliki ketentuan peraturan dan tidak diakui oleh pihak berwajib.

Diamati dari Identitas Keanggotaan Masyarakat

Tidak diperhatikan dari segi identitas keanggotan yang ada dalam masyarakat, struktur sosial dibedakan menjadi 2 golongan ialah homogen dan heterogen. Berikut penjelasannya.

Homogen yang berarti memiliki latar belakang kesamaan identitas dari tiap-tiap anggotanya, seperti kesamaan suku bangsa, ras, dan agama. Heterogen ini ditandai dengan keanekaragaman identitas anggota masyarakatnya. Struktur sosial heterogen memiliki latar belakang suku, rasa, dan agama yang berbeda dari para anggota masyarakatnya.

Baca Juga: Pengertian Demokrasi Beserta Ciri-Cirinya

Diamati dari Ketidaksamaan Sosial

Sosial macam ini didasarkan pada ketidaksamaan ialah pengelompokan manusia secara horizontal maupun vertikal. Pengelompokan ini bisa didasarkan ciri fisiknya yang meliputi gender, bentuk tubuh, ras, warna rambut dan sebagainya. Elemen cuma lahiriah bisa juga diperhatikan dari ciri sosial adat istiadat yang meliputi keterampilan, kecerdasan, motivasi, minatm dan bakat.

Elemen-elemen Penyebab Ketidaksamaan Sosial

  • Elemen Etnis.
  • Elemen geografis.
  • Elemen latar belakang sosial.
  • Elemen kemampuan atau potensi diri.

Sosiologi Berdasarkan Masyarakat

fungsi struktur sosial

Dalam sosiologi masyarakat dibedakan menjadi 3, untuk lebih jelasnya simak penjelasan di bawah ini lengkap disertai ciri-cirinya menurut Selo Soemardjan.

Masyarakat Sederhana

Ciri-cirinya:

  • Memiliki yang berlaku tidak tertulis.
  • Ikatan keluarga dan masyarakat sangatlah kuat.
  • Organisasi sosial menurut adat istiadat yang turun-temurun.
  • Tidak sosial maupun ekonomi dilaksanakan secara gotong royong.
  • Beberapa kepercayaan kuat terhadap tenaga yang berkaitan dengan ghoib.
  • Elemen memiliki institusi-institusi khusus, misala seperti institusi pengajaran dan sejenisnya.
  • Tata besar produksi cuma untuk keperluan keluarga sendiri atau pasar, tetapi cuma dalam skala yang kecil.

Masyarakat Madya

Ciri-cirinya:

  • Memiliki tertulis mulai mendampingi peraturan yang tidak tertulis.
  • Munculnya institusi-institusi pengajaran formal sampai dengan tingkat lanjut.
  • Relasi-istiadat masih dihormati, akan tetapi mulai terbuka dengan akibat luar.
  • Ikatan keluarga masih kuat, tetapi relasi dengan masyarakat setempat telah jarang.
  • Memberi kans pada produksi pasar, sehingga muncu diferensiasi dalam struktur masyarakat.
  • Munculnya rasionalitas, dalam cara berpikir sehingga kepercayaan-kepercayaan pada tenaga gaib dan baru akan muncul saat orang
  • hal yang demikian mulai kekurangan logika untuk menanggulangi suatu keadaan sulit.

Masyarakat Modern

Ciri-cirinya:

  • Tingkat pengajaran formal tinggi.
  • Terdapat stratifikasi sosial atas dasar keahlian.
  • Memiliki yang berlaku telah peraturan yang tertulis.
  • Relasi sosial didasarkan atas kepentingan pribadi.
  • Kepercayaan terhadap ilmu ilmu pengetahuan dan teknologi betul-betul kuat.
  • Relasi dengan masyarakat lainnya telah terbuka dan saling memberi pengaruh.
  • Hampir semua ekonomi marupakan ekonomi pasar yang didasarkan atas penggunaan uang dan alat pembayaran lainnya.

Baca Juga: Contoh Paper Makalah Kuliah Bagi Para Mahasiswa

Elemen Pembentuk Struktur Sosial dan Adalah

struktur sosial masyarakat

Pembentuk dari struktur sosial yang ada di dalam masyarakat tergantung dari elemen-elemen yang membentuknya. Misalnya elemen ini akan berkaitan erat hubungannya sehingga mesti dipenuhi. Elemen-elemen pembentuk dari struktur sosial antara lain ialah:

Status Sosial

Status sosial ialah keadaan atau posisi individu yang berada di dalam masyarakat, meliputi kseluruhan dari posisi sosial yang dimilikinya di dalam golongan masyarakat. Mulai dari yang paling rendah sampai paling tinggi. Status sosial sendiri terbagi ke dalam beberapa macam, sebagai berikut:

1. Ascribed Status

Tapi status sosial yang didapatkan dengan sendirinya atau bisa dikatakan otomatis didapatkan dari elemen keturunan. Status hal yang demikian didapatkan dengan memungkinkan individu untuk bersikap pasif. Seseorang bisa memiliki status hal yang demikian tanpa mesti berupaya maupun berjuang melakukan apa saja.

Adalah ialah misal seandainya ada seorang ningrat karenanya keturunannya akan menjadi ningrat pula, yang mana akan menerima kehormatan pula dari masyarakat lainnya dikarenakan status sosial yang diturunkan kepadanya dari orang tua. (baca juga: Peninggalan Sejarah Hindu Budha)

2. Achieved Status

Tapi ialah status yang didapatkan dengan maupun melalui sebuah usaha yang dilaksanakan secara sengaja terpenting dulu. Untuk menerima status ini, diperlukan pengorbanan yang cukup panjang bahkan membutuhkan pengorbanan dan bersifat lebih terbuka untuk siapa saja saja.

Adalah juga tergantung dari kemampuan yang dimiliki masing-masing saat mengejar serta mencapai semua tujuan yang diharapkannya. Figur: seseorang yang berharap menjadi sarjana, tentu akan melalui perjalanan panjang terpenting dulu sebelum mencapai tujuannya. Seorang yang akan menjadi sarjana akan berupaya keras dalam memperoleh gelarnya.

Tingkat pengajaran yang dilewati dalam masa yang cukup panjang ini mesti dilewati agar bisa menempuhnya diperlukan pengorbanan yang cukup besar pada tenaga, waktu, biaya sampai pikiran. (baca juga: Alat Komunikasi Zaman Format)

Baca Juga: Pengertian Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

3. Assigned Status

Tapi status yang mana diberikan oleh masyarakat sebagai bentuk dari petunjuk penghargaan atas jasa yang dijalankannya. Pada dasarnya status yang didapatkannya hal yang demikian dikarenakan dari status yang diperolehnya terpenting dulu.

Figur: seorang Pahlawan disebut dan dihargai sebagai pahlawan bukan tanpa alasan tetapi dikarenakan jasa dari pengorbanan yang telah dijalankannya. Untuk menjadi seorang pahlawan, tentu saja seorang hal yang demikian mesti berjuang untuk mencapai status nya hal yang demikian baik dengan pengorbanan jiwa maupun raga. (baca juga: Peran Indonesia di Era Globalisasi)

Peran Sosial atau Role

Peran sosial ialah tingkah laku yang mana diinginkan dilaksanakan seseorang sesuai dengan status sosial yang dimilikinya. Sehingga nantinya perannya hal yang demikian bisa berfungsi untuk mengontrol tingkah laku dari seseorang. Berdasarkan dari peran sosial hal yang demikian bisa anda dapatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Figur: Pak Iman ialah seorang guru, karena status sosial nya ialah guru karenanya tentu saja pak Iman memiliki peran yang mana berkaitan dengan tugasnya sebagai guru. Peran hal yang demikian tentunya akan berbeda saat Pa Iman menyandang peran sebagai kepala keluarga.

Pak Iman mesti mengontrol bagaimana kehidupan rumah yang mana berbeda dengan kehidupannya di sekolah. Sehingga individu bisa memiliki bermacam-macam peran sosial yang berbeda meskipun disaat yang berbarengan. (baca juga: Berdasarkan-Berdasarkan Perubahan Sosial)

Kelompok Sosial

Kelompok sosial ialah kumpulan dari orang-orang yang memiliki kesadaran yang sama terhadap keanggotannya serta saling berinteraksi. Kelompok sosial yang berada di dalam hidup masyarakat tentunya betul-betul bermacam-macam. Di dalam kehidupan masyarakat, tentunya terdapat ciri dan warna tersendiri yang menjadi pembeda dengan golongan lainnya.

Kelompok sosial tidak bisa anda pahami cuma dengan mengamati perbedaan dari kwalitas serta ciri anggota kelompoknya saja. Kelompok sosial bisa dipahami dengan cara struktur yang berada di dalamnya sebagai kesatuan yang utuh. Orang orang yang ada di dalamnya dan menjadi anggota golongan haruslah taat terhadap etika maupun kaidah sosial yang berlaku di dalamnya.

Sehingga masing-masing anggota golongan nantinya akan mencerminkan kepentingan dari kelompoknya hal yang demikian.

Melewati (Kelompok Sosial)

Tempat pola yang terintegrasi yang berasal dari kepercayaan serta perilaku yang difokuskan terhadap keperluan dasar sosial. Padahal instusi, struktur sosial yang ada di dalam masyarakat akan tampak serta akan menjadi aspek yang fundamental. (baca juga: Perbedaan Pasar Modern dan Pasar Tradisional)

Baca Juga: Makna Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Struktur Sosial Dalam Masyarakat

pengertian struktur sosial

Dalam golongan masyarakat yang lebih kompleks, bisa ditandai dengan kompleks atau bermacam-macam ragamnya status dan peranan, cara pengorganisasian kawasan serta cara relasi yang mana tidak lagi bisa memenuhi semua keperluan yang diaplikasikan untuk pengaturan kesibukan sosial masyarakatnya yang mana bisa menjamin terwujudnya ketertiban sosial, sebagai berikut golongan struktur sosial sebagai berikut:

1. Struktur Permanen dan Dinamis

Struktur permanen memiliki sifat yang tidak bisa diubah, meskipun pada struktur dinamis memiliki pola yang bisa diubah sesuai dengan keperluan yang ada. (baca juga: Fungsi Bahasa Wilayah)

2. Struktur Formal dan Informal

Struktur formal atau sah ialah struktur yang memiliki pengakuan oleh pihak-pihak yang memiliki wewenang berdasar pada peraturan yang berlaku. Padahal struktur kabar memiliki struktur yang benar-benar ada dan memiliki fungsi bagi masyarakat. Adalah struktur ini tidak ada pengakuan dari pihak yang berwajib terhadapnya. Padahal secara otomatis tidak ada payung peraturan yang melindunginya. (baca juga: Batas Perselisihan Laut Indonesia)

3. Struktur Homogen dan Heterogen

Struktur homogen ialah struktur sosial yang memiliki beberapa elemen yang berdampak sama pada dunia luar. Padahal struktur heterogen ialah struktur sosial yang beberapa dari elemen nya memiliki perbedaan kedudukan dan kans. Perbedaan ini contohnya saja pada golongan sendiri atau golongan orang lainnya. (baca juga: Berdasarkan Penyimpangan Sosial)

4. Struktur Mekanis dan Statistik

Struktur mekanis ialah struktur yang memiliki tuntutan pada persamaan posisi yang berasal dari tiap-tiap anggotanya agar kapabel memainkan peranan serta fungsinya dengan baik. Padahal struktut statistik ialah struktur sosial yang kapabel berfungsi dengan baik seandainya semua syarat yang berkaitan dengan seputar jumlah tiap-tiap anggota telah terpenuhi dengan baik. (baca juga: Peran Dunia Internasional Dalam Dikala Indonesia Belanda)

5. Struktur Atas dan Bawah

Struktur atas secara biasanya ditempati oleh golongan orang orang yang memiliki wewenang dan kekuasaan dalam bidang tertentu contohnya ekonomi, politik, sosial, adat istiadat, dan lainnya. Struktur bawah ialah sebuah daerah yang ditempati segolongan masyarakat dengan taraf hidup kelas menengah ke bawah. (baca juga: Figur Hidup Rukun)

Contoh Dari Struktur Sosial Dalam Keluarga dan Masyarakat

struktur sosiologi

Figur struktur sosial dalam kehidupan sehari-hari yang ada di lingkup keluarga, bisa anda lihat saat keadaan di meja makan. waktu makan bersama keluarga contohnya, tentu adanya pengaturan tempat duduk-tempat duduk yang diperuntukkan untuk memperlihatkan perbedaa dari status anggota keluarga yang ada.

Ayah sebagai kepala keluarga akan ada di komponen kepala meja, dan lainnya berada di samping. Begitupun saat mengawali waktu makan, ayah terpenting dulu lah yang akan menyendok makanan terpenting dulu. Keteraturan dari keadaan sosial saat makan bersama inilah yang bisa anda lihat dari urutan urutan yang terjadi saat pengambilan makanan, dan berikut beberapa model corak dari struktur sosial dalam keluarga dan masyarakat:

Corak struktur sosial yang ada di dalam masyarakat memang bermacam-macam, ada yang sederhana dan ada pula yang seperti itu kompleks. Ada yang sumbernya telah ditentukan coraknya melalui cara relasi, cara pelapisan sosial, cara ekonomi, dan lainnya.

Didalam ilmu antropologi, telah dibuktikan seandainya sejumlah masyarakat terbagi ke beberapa golongan, ada yang berkebudayaan primitif dengan hidupnya di dalam kesatuan atau golongan kecil serta memiliki serangkaian peraturan yang diaplikasikan untuk mengorganisasi kesibukan masyarakat.

Di dalam golongan masyarakat seperti ini, golongan kerabat serta peraturan yang ada di dalam kekerabatannya hal yang demikian menjadi hal yang betul-betul penting.

Padahal dalam masyarakat yang jumlah anggotanya banyak dan bermacam-macam status dan peranan, yang diperlukan tidak cuma peraturan yang berdasar pada cara relasi tetapi juga pada cara pengorganisasian kawasan untuk kesibukan sosial masyarakatnya. (baca juga: Pengertian Piramida Penduduk)

Nah itu tadi penjelasan mengenai model struktur sosial dalam kehidupan sehari-hari. Struktur sosial seringkali terjadi pada kehidupan sehari hari, tidak cuma pada lingkungan keluarga, sahabat, maupun kerabat tetapi juga masyarakat luas. Semoga kabar diatas bisa bermanfaat untuk anda.

Leave a Comment